Powered By Blogger

Minggu, 15 Mei 2011

Aku dan Perasaanku


Kasih ................
Andai ku bisa ingin ku ukir kisah kita dalam lontar keabadian, dihiasi dengan indahnya tinta kesetiaan. Dirajut dengan benang keabadian. Agar seluruh isi penjuru dunia tahu betapa megah dan indahnya kasih antara kita. Bukan dilihat dari indahnya saja, tetapi tataplah akan makna dan nilai kasih sayang yang tersirat dan tersurat di dalamnya. Bukanlah rayuan dan pujian yang menghiasi, tapi sekali lagi adalah kasih sayang.
Kasih.................
Ku ingin kau tahu sesuatu tentang burung-burung yang terbang, sayup-sayup suara, hembusan angin yang menyerukan kasih kita. Bukan karena masyur dan syahdu namaku dan namamu. Tapi sekali lagi syahdu kasih kita. Membayangkan indahnya kita bersama, bercerita tentang malam yang terang karena bintang, karang yang kuat karena ombak. Bukan bercerita tentang batu yang rapuh karena tetesan air, tentang kertas putih yang tercoreng tinta hitam.
Kasih ................
Seperti angin ingin ku bawa dirimu terbang mengitari peraduan kasih kita yang luas, ingin ku bawa kau terbang dalam indahnya kebersamaan kita berdua. Aku tidak ingin seperti air yang akan menenggelamkanmu dalam kegalauan hati. Ku bawa kau terbang dengan burung-burung cinta dan hembusan angin kasih sayang yang abadi.
Kasih .................
Betapa kuat dan hebatnya engkau dalam menjaga hatimu selama ini. Aku hanyalah kekeringan yang merindu akan sejuknya air surga. Aku bukanlah seseorang yang sempurna. Tapi aku akan mencoba melengkapi kekuranganku dengan mencoba dan mencoba lebih baik.
Kasih...................
Jika kutuliskan semua yang ada dalam dirimu, rasanya tak akan cukup ratusan, ribuan lembar kertas. Namun selembar tulisan ini ku tulis dengan kasih sayang dan cinta yang besar kepadamu.
Teruntuk kau yang ku kasihi...........................................................
Dirimu selamanya.............